Jumat, 18 November 2011

Produk asli buatan Indonesia perlu kembali disosialisasikan, tidak hanya untuk mempertahankan kebudayaan nasional tetapi juga untuk mendukung sektor usaha kecil. Produk asli buatan Indonesia sendiri sebenarnya sangatlah beragam. Maklumlah sebagai negara kesatuan, kebudayaan nasional kita berakar dari kebudayaan daerah yang juga mempunyai ciri khas kerajinannya sendiri.

Indonesia sendiri saat ini terdiri dari 33 provinsi. Tidaklah aneh kalau produk asli Indonesia sangat bervariasi. Beragam kerajinan tangan seperti anyaman dan tenunan tersebar di seluruh pelosok negeri. Tidak lupa juga dengan kerajinan pahatan atau ukiran baik kayu, emas, perak, tembaga dan masih banyak lainnya. Kita juga menghasilkan berbagai jenis perhiasan dari budi daya kelautan kita.

Kekayaan produk asli kita bisa dibilang tidak terhitung banyaknya. Hal ini mungkin yang menyebabkan banyaknya pencurian jati diri kebudayaan kita oleh negara lain. Teman-teman juga pasti sudah mengetahui kalau beberapa motif batik dipatenkan oleh Malaysia, sedangkan tahu dan tempe kita dipatenkan Jepang. Tetapi ternyata semua pencurian produk asli kita itu tidak berhenti sampai disana, setelah Perdana Menteri Malaysia mengakui reong ponorogo adalah kesenian asli kita, ternyata kita tidak bisa menarik nafas lega. Sudah muncul masalah baru lagi mengenai pendaftaran model ukiran perak kita oleh negara asing. Padahal model tersebut merupakan asli dari Indonesia. Hal ini menyebabkan pengrajin perak di Bali merasa kuatir apabila hasil karya mereka nanti akan di’claim sebagai tiruan karena hak patent’nya sudah dipegang oleh Negara lain.

Semangat Nasionalisme Bukanlah Sekedar Slogan.

Sumpah pemuda 1928 perlu untuk digalakkan kembali. Banyak pelajar yang bahkan sudah lupa atau bahkan tidak tahu sama sekali mengenai sumpah pemuda. Yang lebih parahnya lagi, Menteri Pemuda dan Olahraga kita pun sudah lupa dengan isi sumpah pemuda. Hal ini terlihat dalam tayangan wawancaranya dengan sebuah stasiun televisi. Sungguh sangat disayangkan hal seperti ini terjadi pada bangsa kita. Nasionalisme bukanlah sekedar “kebenaran politik” tetapi nasionalisme adalah “identitas budaya”. Ia adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan Negara ini sebagai perwujudan dari konsep identitas bangsa kita.

Nasionalisme butuh penyertaan aktif dari segenap rakyatnya, dari budaya bersama sebagai suatu kesatuan. Ia tidak hanya sebagai simbol, tetapi lebih kepada menjadi motivasi utama agar kita mau setia menjaga milik kita bersama, menjaga bangsa ini beserta jati dirinya dengan segenap kekuatan kita. Semangat inilah yang harus kita kobarkan lagi.

Peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional pada tahun 2008 yang lalu haruslah menjadi momentum yang harus kita jaga. Sejarah kita yang penuh warna dan gejolak haruslah menjadi tantangan agar kita lebih kuat dan percaya diri dalam membangun bangsa, dalam mengisi pembangunan, dan dalam menjaga jati diri bangsa. Kobarkanlah kembali semangat nasionalisme kita. Terinspirasi dari 100 tahun diucapkannya sumpah pemuda, kita haruslah bangkit. Peringatan sumpah pemuda haruslah menjadi titik tolak bagi kita.

Biasanya peringatan kebangkitan nasional berlalu dengan hambar, tetapi kali ini kita harus sadar bahwa sekarang ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk bersatu sebagai suatu bangsa. Kita harus melihat bangsa Jepang, Mereka yang pernah habis-habisan karena perang, sekarang sudah menjadi negara yang disegani dan dikenal cakap bagi rakyatnya. Kita juga harus mengajak semua anak bangsa kita agar menjadi cerdas.

Slogan “Unity in Diversity” pada pariwisata Indonesia perlulah didukung dengan langkah nyata dari generasi muda. Kita tidak hanya bersatu untuk berdemo, melainkan juga harus bersatu untuk bersama-sama mengisi pembangunan dengan menjaga citra bangsa kita di dunia internasional. Kita haruslah belajar, mencari inovasi yang baru, berusaha terdepan di dalam seni, olahraga maupun semua aspek kehidupan yang lainnya. Kita harus berprestasi demi bangsa ini. Kita harus bersatu seperti layaknya seratus tahun yang lalu generasi muda bersatu, mereka tahu apa yang menjadi keinginan mereka, yaitu kemerdekaan. Seperti itulah seharusnya kita bersatu.

Kita juga harus tahu apa yang kita inginkan, kemerdekaan sejati bagi bangsa ini. Kemerdekaan dari kebodohan, kemerdekaan dari kemiskinan, kemerdekaan dari pencurian hak kita. Kitalah yang harus berpartisipasi secara nyata, kita yang harus mencintai negara kita, kita yang harus bangga dengan apa yang kita punya karena itulah modal pembangunan, yaitu kesatuan visi dan misi dari para pemuda/i untuk membangun bangsa ini.

Inilah yang harus kita lakukan, bersatu untuk Kebangkitan Nasional. Bangsa ini perlu untuk membangun citra Indonesia di mata dunia Internasional, supaya negara ini bisa tumbuh dan berkembang menjadi negara maju yang rakyatnya sejahtera. Untuk itulah sebabnya kita perlu banyak PR handal untuk meningkatkan citra positif bangsa kita.
Penjelasan selanjutnya mengenai peran PR akan dijelaskan oleh teman saya.


Peran PR Agar Publik Bangga Menggunakan Produk Indonesia.

PR merupakan suatu bentuk komunikasi yang boleh dibilang paling efektif untuk dilakukan agar seseorang melakukan action seperti yang kita harapkan.
PR bukanlah kita mengkomunikasikan kita baik, ataupun berkualitas. Tetapi lebih kepada kita berusaha memperbaiki diri sehingga negara lain melihat dan percaya baru kemudian kita bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi, kita bisa dihargai dan bisa sejajar dengan negara yang lainnya.

Kampanye PR yang paling penting untuk dilakukan saat ini adalah untuk membangun kecintaan masyarakat akan tanah air kita, Indonesia.
Kita harus kembali sadar akan perjuangan sejarah bangsa di masa lalu, kita harus bersatu agar kita bisa dihargai dan bisa tidak dianggap remeh oleh bangsa yang lainnya.
Kita harus sadar bagaimana mungkin kita dihargai, kalau kita sendiri saja tidak menghargai bangsa kita.
Kita harus sadar kitalah yang menyebabkan bangsa kita ini terpuruk. Kita harus mencintai negara kita, bangga dengan negara kita sehingga nantinya kita bisa membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Kalau kita berkaca dari India, kita bisa melihat betapa pentingnya kecintaan terhadap negara.
Kita bisa belajar dari India yang berhasil bebas dari penjajahan karena mereka bersatu untuk tidak mau memakai produk dari negara lain. Mereka sangat mencintai negara mereka, mereka mau bersatu dan mengesampingkan perbedaan kepentingan masing-masing individual dari mereka demi kemerdekaan bangsa mereka. Di sinilah kita seharusnya belajar untuk lebih cinta pada bangsa.

Cinta pada bangsa yang dimaksud disini bukanlah lewat perjuangan yang terlalu muluk-muluk. Tetapi pengaplikasiannya cukup dengan kebanggaan kita dalam mencintai dan menggunakan produk asli buatan Indonesia. Hal ini mungkin terdengar sepele, tetapi saya sungguh yakin dan percaya hal ini sungguh sulit dilakukan. Kita sudah terpengaruh branding dari merek-merek luar negeri. Tetapi saya percaya, dengan niat kita, hal ini tidaklah mustahil untuk dilakukan. Kita tidak perlu melihat dan menunggu orang lain baru meniru hal ini. Kita harus memulainya dari diri kita. Kami jamin kalau kalian semua mau melakukan hal yang sepertinya sepele ini, perlahan tapi pasti kita akan mulai bisa merasakan dampak positifnya secara nyata.

PR mampu mengubah persepsi masyarakat yang cuek menjadi lebih perduli. Kalau kita telusuri lebih lanjut, peran PR bagi bangsa ini cukuplah besar. Hubungan kerjasama dengan bangsa lain pun terjadi lewat bantuan PR. PR kita membantu kita sadar secara langsung ataupun tidak langsung dengan masalah nyata yang ada dan terjadi saat ini, tentunya yang berkaitan dengan bangsa kita. Terus terang kita menjadi tahu betapa kita diremehkan oleh Negara tetangga kita, betapa kita tidak dianggap, tetapi disinilah peran PR sangat penting.

PR berusaha merubah semua persepsi itu. Ketika terjadi pemboman di Bali misalnya, PR pun berperan dalam pemulihan citra positif Bali. Banyak event dalam negeri yang dilakukan di Bali, event musik, maupun rapat-rapat anggota dewan. Tetapi sejujurnya menurut pendapat saya sebagai calon PR, masih ada yang kurang yaitu mengenai pemilihan waktu pengadaan event masih kurang tepat.

Event-event yang diadakan hanya mampu memulihkan citra dari dalam, sedangkan dunia internasional masih belum terpengaruh sama sekali. Untungnya PR kita cepat sadar dan berusaha lebih fokus pada masalah korban bom bali. Mereka dengan cepatnya berusaha mengedepankan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengungkap aksi terorisme ini dan menangkap pelaku pemboman tersebut. Disini kami lihat bahwa negara lain mulai membaik pandangannya terhadap Indonesia.

Melihat keberhasilan peran PR itulah, maka sebagai calon PR, saya mengajak teman-teman semua yang juga akan menjadi PR-PR yang handal, yang kami yakin akan bisa membangun bangsa ini, untuk lebih cinta pada bangsa dan Negara kita, Indonesia. Untuk bangga menggunakan produk asli Indonesia, dan untuk melestarikan budaya dan jati diri bangsa sebagai bentuk partisipasi aktif dalam mewujudkan semangat nasionalisme. Demi bangsa yang lebih baik dikemudian hari.

Jadi, kesimpulannya kita harus bangga dengan negara kita yaitu dengan menggunakan produk asli Indonesia. Ini juga menjadi bukti kecintaan kita pada tanah air. Peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional kemarin haruslah menjadi titik tolak bagi kita untuk berperan nyata dalam mengisi kemerdekaan dan membangun bangsa.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!